Ketika menyaksikan kecelakaan lalu lintas kita tidak perlu panik dan jangan pula gegabah dalam memberikan bantuan pada si korban. Pastikan diri kita aman, perhatikan juga kondisi disekitar dan kondisi si korban tersebut. Jika kondisi si korban parah sebaiknya segera hubungi pihak medis .
Pertolongan pertama pada korban kecelakaan lalu lintas hanya bersifat sementara. Upaya yang Anda berikan untuk korban semata-mata ditujukan untuk mencegah kondisi korban makin parah sambil menunggu kedatangan petugas medis.
Seperti yang dilansir dari laman Alodokter, kita perlu memerhatikan kondisi yang dialami korban. Sebagai panduan, terdapat metode dalam menolong korban kecelakaan lalu lintas. Metode tersebut disebut Dr’s ABC, kepanjangan dari Danger Respon Shout (for help) Airway Breathing Circulation. Namun, untuk kebanyakan kasus henti jantung, American Heart Association (2010) mengubah rekomendasi ABC menjadi CAB (Compression Airway Breathing).
Anda bisa ikuti metode Dr’s ABC ketika dihadapkan kepada situasi ingin menolong korban kecelakaan lalu lintas. Berikut tahapannya:
D (danger)
Pastikan Anda berada pada lokasi dan kondisi yang tidak berbahaya. Potensi bahaya yang masih mungkin terjadi adalah kebakaran, kebocoran gas beracun, atau kericuhan warga di sekitar kejadian. Perhatikan bahwa pertolongan pertama tidak bisa dilakukan selama diri Anda sendiri berisiko menjadi korban kecelakaan atau kejadian susulan.
Segera matikan mesin kendaraan korban danjaga jangan sampai ada sumber pemicu api. Anda juga bisa menyarankan orang yang sedang merokok untuk menjauhi lokasi kecelakaan lalu lintas.
R (respons)
Cek tanggapan dari korban dengan cara menepuk bahunya dan ajukan pertanyaan singkat seperti “Siapa nama Anda?” atau “Dapatkan Anda buka mata Anda?”.
S (Shout for help)
Anda disarankan untuk segera menghubungi pihak medis agar korban cepat diberi pertolongan selanjutnya. Nomor pertolongan darurat yang bisa dihubungi adalah 118 untuk menghubungi ambulans dan 112 untuk menghubungi polisi.
Berikan informasi terkait keadaan korban, seperti:
- Mengalami perdarahan hebat atau tidak.
- Mengalami kesulitan bernapas atau tidak.
- Memberi tanggapan atau tidak ketika diajak berbicara.
A (airway)
Anda bisa mengupayakan pertolongan dengan menempatkan tangan Anda di bawah dagu korban dan angkatlah dagunya ke depan (chin lift) untuk membukajalan napas.Tempatkan tangan Anda di dahi korban dan dorong ke belakang (head tilt) apabila manuver dagu tidak membantu.
B (breathing)
Pastikan korban benar-benar bernapas minimal selama 10 detik. Periksa pernapasannya dengan cara melihat naik turunnya dada, mendengar, dan merasakan suara napas.
C (compression)
Lakukan kompresi dada jika tidak tampak tanda-tanda kehidupan pada korban dan tidak ditemukan adanya denyut nadi. Caranya, jika korban adalah orang dewasa, tekan kedua tangan Anda di bagian tengah dada korban. Tekan sedalam lima hingga enam cm dengan kuat dan cepat. Jika korbannya bayi, cukup tekan menggunakan dua jari Anda, dengan tekanan yang tidak terlalu kuat.
Selain itu, lakukan pula hal berikut ini:
- Biarkan korban tetap di tempatnya.
- Memindahkan korban ke tempat lain mungkin akan meningkatkan risiko mengalami cedera lebih parah.
- Jangan lepaskan helm dari kepala korban.
- Jangan meninggalkan korban sendirian dan lindungi dia dari terik matahari atau air hujan.
- Hindari memberi makan atau minum pada korban.
Kecelakaan lalu lintas atau apa pun bentuknya berisiko terjadi kapan saja dan di mana saja. Pengetahuan mengenai pertolongan pertama adalah penting sebagai bekal pribadi, baik digunakan untuk diri sendiri maupun untuk menolong orang lain. Persiapkan pula nomor telepon darurat di buku catatan atau simpan di dalam ponsel Anda.
Sumber : alodokter.com
Posting Komentar